Scan barcode
A review by kaizenkai
さよなら絵梨 [Sayonara Eri] by Tatsuki Fujimoto, Tatsuki Fujimoto
dark
emotional
inspiring
mysterious
fast-paced
4.0
Okay, dalam rangka memberanikan diri mencoba baca manga dalam origin language-nya, mari ulas karya yang hype di kalangan pecinta jejepangan ini.
Sayonara Eri berpusat pada 2 orang anak muda, Yuta dan Eri. Pada awal panel, dapat dilihat bahwa Yuta saat itu sedang berulang tahun ke-12 dan dihadiahi ibunya sebuah handphone di mana handphone ini nantinya akan merekam sisa-sisa hari sang ibu yang divonis suatu penyakit.
Jujur aja, awalnya saya ngga expect karena sebagai penderita silinder, baca manga ini ternyata cukup triggering. Bagaimana ngga, wong hampir setiap panel digambar berbayang—benar" berasa lg nonton film dokumenter bukannya baca manga 😁
Part Yuta yang lari setelah dapat kabar kalau ibunya lg sekarat pun bohong kalau ngga bikin sedih. Siapa sih yang siap ditinggal orang terkasih, apalagi ibunya ? Tapi sebelumnya pun, sang ibu punya permintaan yang "gila" di mana Yuta diminta ttp merekam momen" terakhir ibunya—ibu sendiri lg sekarat, divideoin, yo meringis atiku, rek.
Yuta pun akhirnya ngajuin filmnya ini ke sekolah untuk tugas proyek dengan ending yang sulit ditebak yang membuat temen" nya akhirnya mencemooh dan bikin Yuta berniat bunuh diri. Yuta bahkan udah bikin video perpisahannya buat sang ayah sebelum bener" melompat dari atas gedung.
Percobaan bunuh dirinya digagalin karena tiba" muncul Eri, gadis misterius yang ternyata satu sekolah dengan Yuta. Eri dan Yuta pun akhirnya berteman dan semacam bikin perjanjian juga di mana Yuta akan merekam Eri layaknya Yuta merekam ibunya. Jujur, di sini udah ngira, apa jangan" Eri jg akan bernasib sama layaknya ibu Yuta ? 🤔
Pertanyaan pun dijawab karena ternyata benar, Eri menderita sakit di akhir dan yep, Yuta kehilangan Eri juga. Menuju akhir cerita, Yuta kembali ke markas tempatnya bersama Eri sering bersama. Di markas ini, jujur sebenarnya saya jadi memikirkan teori" wkwk, karena tiba" aja Eri pun muncul juga di markas!
Kayak, Eri vampir ? Atau gimana sih ? Wkwk. Dan karena ini jg lah saya jd nyari" dan baca" teori Goodbye, Eri yang ada di peramban.
Cerita juga sepertinya diakhiri dengan open ending. Jujur saya bertanya", kenapa ledakan ? Ledakan yang sama dg bagaimana Yuta mengakhiri film ibunya ? Ada makna tertentu kah ?
Bagaimana pun, saya pikir Goodbye, Eri mengajarkan tentang bagaimana kita memilih akan menyikapi atau mengingat seperti apa seseorang yang sudah meninggalkan kita.
Sayonara Eri berpusat pada 2 orang anak muda, Yuta dan Eri. Pada awal panel, dapat dilihat bahwa Yuta saat itu sedang berulang tahun ke-12 dan dihadiahi ibunya sebuah handphone di mana handphone ini nantinya akan merekam sisa-sisa hari sang ibu yang divonis suatu penyakit.
Jujur aja, awalnya saya ngga expect karena sebagai penderita silinder, baca manga ini ternyata cukup triggering. Bagaimana ngga, wong hampir setiap panel digambar berbayang—benar" berasa lg nonton film dokumenter bukannya baca manga 😁
Part Yuta yang lari setelah dapat kabar kalau ibunya lg sekarat pun bohong kalau ngga bikin sedih. Siapa sih yang siap ditinggal orang terkasih, apalagi ibunya ? Tapi sebelumnya pun, sang ibu punya permintaan yang "gila" di mana Yuta diminta ttp merekam momen" terakhir ibunya—ibu sendiri lg sekarat, divideoin, yo meringis atiku, rek.
Yuta pun akhirnya ngajuin filmnya ini ke sekolah untuk tugas proyek dengan ending yang sulit ditebak yang membuat temen" nya akhirnya mencemooh dan bikin Yuta berniat bunuh diri. Yuta bahkan udah bikin video perpisahannya buat sang ayah sebelum bener" melompat dari atas gedung.
Percobaan bunuh dirinya digagalin karena tiba" muncul Eri, gadis misterius yang ternyata satu sekolah dengan Yuta. Eri dan Yuta pun akhirnya berteman dan semacam bikin perjanjian juga di mana Yuta akan merekam Eri layaknya Yuta merekam ibunya. Jujur, di sini udah ngira, apa jangan" Eri jg akan bernasib sama layaknya ibu Yuta ? 🤔
Pertanyaan pun dijawab karena ternyata benar, Eri menderita sakit di akhir dan yep, Yuta kehilangan Eri juga. Menuju akhir cerita, Yuta kembali ke markas tempatnya bersama Eri sering bersama. Di markas ini, jujur sebenarnya saya jadi memikirkan teori" wkwk, karena tiba" aja Eri pun muncul juga di markas!
Kayak, Eri vampir ? Atau gimana sih ? Wkwk. Dan karena ini jg lah saya jd nyari" dan baca" teori Goodbye, Eri yang ada di peramban.
Cerita juga sepertinya diakhiri dengan open ending. Jujur saya bertanya", kenapa ledakan ? Ledakan yang sama dg bagaimana Yuta mengakhiri film ibunya ? Ada makna tertentu kah ?
Bagaimana pun, saya pikir Goodbye, Eri mengajarkan tentang bagaimana kita memilih akan menyikapi atau mengingat seperti apa seseorang yang sudah meninggalkan kita.