Scan barcode
A review by coffeewing
The Count of Monte Cristo by Alexandre Dumas
4.0
Count of Monte Cristo bercerita tentang Edmond Dantès, seorang pelaut muda yang tak bersalah tapi difitnah sebagai pendukung Bonaparte sehingga ia dilemparkan ke penjara tanpa persidangan.
Setelah menyadari pengkhianatan mereka, Dantès bersumpah untuk membalas dendam pada orang-orang yang memfitnahnya. Kebetulan saja, ia mendapatkan seorang teman yang memiliki sumber daya untuk mendukung rencananya itu. Dengan perjuangan panjang, Dantès berhasil kabur dari penjara dan kembali ke Marseilles sebagai orang yang berbeda.
Para pengkhianat yang dicari Dantès saat itu sudah menikmati hidup sebagai borjuis di kota Paris. Dantès tidak terburu-buru mengejar mereka, ia bahkan mau menunggu tahunan untuk memantapkan rencananya sekaligus membangun identitas baru sebagai Count dari Monte Cristo, seorang bangsawan yang berkharisma dan memiliki para pelayan yang setia serta harta yang tak terhingga jumlahnya.
Setelah kita sampai di Paris, ceritanya meluas ke beberapa keluarga borjuis yang terlibat sehingga genrenya menjadi lebih gado-gado. Ada politik & bisnis, ada romance ala romi-juli, sampai misteri pembunuhan ala Agatha Christie. Yang kusesalkan cuma kehadiran Count sendiri malah kurang banyak karena aksi beliau kebanyakan di belakang layar. Aku jadi penasaran bagian apa yang dipotong dari buku ini dan hanya ada di buku yang unabridged.
Setelah menyadari pengkhianatan mereka, Dantès bersumpah untuk membalas dendam pada orang-orang yang memfitnahnya. Kebetulan saja, ia mendapatkan seorang teman yang memiliki sumber daya untuk mendukung rencananya itu. Dengan perjuangan panjang, Dantès berhasil kabur dari penjara dan kembali ke Marseilles sebagai orang yang berbeda.
Para pengkhianat yang dicari Dantès saat itu sudah menikmati hidup sebagai borjuis di kota Paris. Dantès tidak terburu-buru mengejar mereka, ia bahkan mau menunggu tahunan untuk memantapkan rencananya sekaligus membangun identitas baru sebagai Count dari Monte Cristo, seorang bangsawan yang berkharisma dan memiliki para pelayan yang setia serta harta yang tak terhingga jumlahnya.
Setelah kita sampai di Paris, ceritanya meluas ke beberapa keluarga borjuis yang terlibat sehingga genrenya menjadi lebih gado-gado. Ada politik & bisnis, ada romance ala romi-juli, sampai misteri pembunuhan ala Agatha Christie. Yang kusesalkan cuma kehadiran Count sendiri malah kurang banyak karena aksi beliau kebanyakan di belakang layar. Aku jadi penasaran bagian apa yang dipotong dari buku ini dan hanya ada di buku yang unabridged.