A review by rosseshelf
Tiba Sebelum Berangkat by Faisal Oddang

dark sad tense medium-paced
  • Plot- or character-driven? A mix
  • Strong character development? No
  • Loveable characters? It's complicated
  • Diverse cast of characters? Yes
  • Flaws of characters a main focus? It's complicated

4.5

โ ๐˜š๐˜ข๐˜บ๐˜ข ๐˜ฃ๐˜ฆ๐˜ญ๐˜ข๐˜ซ๐˜ข๐˜ณ ๐˜ฃ๐˜ข๐˜ฏ๐˜บ๐˜ข๐˜ฌ ๐˜ฉ๐˜ข๐˜ญ ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ณ๐˜ช ๐˜ฌ๐˜ฆ๐˜ฉ๐˜ช๐˜ญ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ๐˜ข๐˜ฏ. ๐˜š๐˜ข๐˜ญ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜ด๐˜ข๐˜ต๐˜ถ๐˜ฏ๐˜บ๐˜ข, ๐˜ฌ๐˜ช๐˜ฏ๐˜ช ๐˜ด๐˜ข๐˜บ๐˜ข ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜จ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ต๐˜ช ๐˜ฃ๐˜ข๐˜ฉ๐˜ธ๐˜ข ๐˜ด๐˜ข๐˜ต๐˜ถ ๐˜ฑ๐˜ฆ๐˜ณ ๐˜ด๐˜ข๐˜ต๐˜ถ ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ณ๐˜ช ๐˜ฅ๐˜ช๐˜ณ๐˜ช ๐˜ฌ๐˜ช๐˜ต๐˜ข ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฉ๐˜ช๐˜ญ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ฑ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ญ๐˜ข๐˜ฉ๐˜ข๐˜ฏ, ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ด๐˜ข๐˜ต๐˜ถ-๐˜ด๐˜ข๐˜ต๐˜ถ๐˜ฏ๐˜บ๐˜ข ๐˜บ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ฃ๐˜ช๐˜ด๐˜ข ๐˜ฌ๐˜ช๐˜ต๐˜ข ๐˜ซ๐˜ข๐˜ฅ๐˜ช๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ข๐˜ญ๐˜ข๐˜ด๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ถ๐˜ฏ๐˜ต๐˜ถ๐˜ฌ ๐˜ฌ๐˜ถ๐˜ข๐˜ต ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜จ๐˜ฉ๐˜ข๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฑ๐˜ช๐˜ฏ๐˜บ๐˜ข ๐˜ฉ๐˜ข๐˜ฏ๐˜บ๐˜ข ๐˜ด๐˜ข๐˜ต๐˜ถ ๐˜ฌ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜บ๐˜ข๐˜ต๐˜ข๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฃ๐˜ข๐˜ฉ๐˜ธ๐˜ข ๐˜ฌ๐˜ช๐˜ต๐˜ข ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฎ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ต๐˜ช๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฌ ๐˜ฑ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ฏ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฎ๐˜ช๐˜ญ๐˜ช๐˜ฌ๐˜ช ๐˜ข๐˜ฑ๐˜ข-๐˜ข๐˜ฑ๐˜ข โ€” ๐˜ฃ๐˜ข๐˜ฉ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฌ๐˜ฆ๐˜ต๐˜ช๐˜ฌ๐˜ข ๐˜ฃ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ค๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ฎ๐˜ช๐˜ฏ, ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ฐ๐˜ณ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ฅ๐˜ช ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ญ๐˜ข๐˜ฎ ๐˜ค๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ฎ๐˜ช๐˜ฏ ๐˜ช๐˜ต๐˜ถ ๐˜ซ๐˜ถ๐˜จ๐˜ข ๐˜ฃ๐˜ถ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฎ๐˜ช๐˜ญ๐˜ช๐˜ฌ ๐˜ฌ๐˜ช๐˜ต๐˜ข. โž

Sakit. Iya, salah satu perasaan yang paling mendominasi setelah saya menyelesaikan buku ini. Mungkin jika dilihat dan melirik sampul buku secara sekilas, akan muncul anggapan bahwa buku ini begitu memberikan kesan yang ceria. Namun, ketika membaca prolog pun, ekspetasi saya terpatahkan. Ini merupakan karya Faisal Oddang pertama yang saya baca dan berhasil membuat saya tertarik untuk membaca karya Beliau selanjutnya. Semua dalam buku ini telah berhasil dikemas dengan sempurna; Pengkhianatan, Dendam, Amarah, dan bahkan Penyiksaan yang berakhir dengan kematianโ€” dikemas dengan begitu sempurna. Seperti yang saya katakan sebelumnya, rasa sakit sangat mendominasi perasaan saya kala membaca buku ini.

Akan tetapi, di samping betapa menyakitkannya buku ini,  saya akhirnya menyadari bahwa kebudayaan Indonesia ternyata memang begitu mempesona. Dalam hal ini, Faisal Oddang membahas mengenai kebudayaan Sulawesi Selatan khususnya Suku Bugis. Hingga akhirnya meninggalkan kesan yang cukup menakjubkan bahwa ternyata masih banyak budaya di Indonesia yang belum saya ketahui. Sehingga, meskipun selama membaca memberikan kesan tidak nyaman namun pembahasan mengenai pengetahuan kebudayaan berhasil membuat saya terpukau. Selain itu, selain membahas mengenai kebudayaan Indonesia Timur, buku ini pun membahas mengenai DI/TII, Pergerakan Anti-Jawa, hingga Gerilya. Karena itu, saya rasa untuk dapat mengetahui lebih lanjut mengenai kejadiaan dalam buku kala itu, akan lebih jelas jika pembaca mencari tahu mengenai informasi yang terjadi pada tahun 1950-1965. Mengingat latar tahun dalam buku ini pada tahun tersebut, bahkan saya sendiri pun beberapa kali mencari informasi tentang itu selama membaca buku ini.

Namun, cukup disayangkan, meskipun dalam buku ini semuanya diceritakan dengan begitu apik tetapi saya menemukan beberapa kesalahan dalam penulisan yang menurut saya cukup mengganggu. Meskipun demikian, hal itu tidak terlalu mempengaruhi kenyamanan selama membaca, tetapi tetap saja ada perasaan mengganggu.

Expand filter menu Content Warnings