Reviews tagging 'Death'

Malice by Keigo Higashino

11 reviews

aaannina's review against another edition

Go to review page

dark mysterious tense medium-paced
  • Plot- or character-driven? A mix
  • Diverse cast of characters? Yes

3.0


Expand filter menu Content Warnings

tsamarah's review against another edition

Go to review page

challenging dark mysterious tense medium-paced
  • Plot- or character-driven? Plot
  • Strong character development? No
  • Loveable characters? No
  • Diverse cast of characters? Yes
  • Flaws of characters a main focus? No

3.0

Malice merupakan novel perdana dari serial misteri detektif Kaga Kyoichiro yang ditulis oleh Keigo Higashino, yang menceritakan tentang kematian seorang novelis kondang bernama Hidaka Kunihiko pada malam sebelum perpindahannya ke Kanada. Diasumsikan sebagai kasus perampokan dan pembunuhan pada awalnya, Detektif Kaga Kyoichiro kemudian mengalihkan perhatiannya kepada dua orang terdekat yang memiliki alibi kuat: sang istri Hidaka Rie dan sang sahabat Nonoguchi Osamu. Alhasil, investigasinya akan pembunuhan tersebut membawa Detektif Kaga pergi mengarungi misteri masa lalu Hidaka untuk menemukan kebenarannya.

Membaca novel Malice setelah usai menelaah Keajaiban Toko Kelontong Namiya merupakan sebuah kejutan tersendiri; tidak hanya kategori genre kedua novel tersebut yang tidak sama, namun juga gaya penulisan Higashino yang jauh berbeda, seolah kedua karya tersebut dibuat oleh dua orang yang berbeda—bahkan ciri khas penulisan, yang biasanya cukup mudah untuk dikenali dari penulis yang sudah menerbitkan banyak karya, cukup sulit atau justru tidak terlihat. Secara objektif, ketiadaan ciri khas penulisan dapat menjadi sebuah petualangan sendiri karena jarang sekali ada penulis yang mampu menjadi “bunglon” dan berani menulis dengan gaya berbeda-beda sesuai dengan genrenya, walaupun hal tersebut dapat berbalik ke dirinya sendiri apabila eksperimen tersebut gagal untuk menyampaikan inti cerita kepada audiens yang dimaksud. Lalu, bagaimana dengan Malice ini sendiri?

Dalam membangun narasi, Higashino tidak menitikberatkan kepada penemuan dalang kasus, tapi mengutamakan pembongkaran motif dan tahapannya. Hal ini terlihat dari bagaimana dialog antara salah satu karakter dengan Detektif Kaga ketika ditunjuknya karakter tersebut sebagai pelaku: tidak ada juga perlawanan yang berarti, seolah telah memiliki ekspektasi bahwa dirinya akan ditangkap, namun resistensi yang keras terjadi ketika Detektif Kaga mulai menyampaikan hipotesis motif kasus kepada sang pelaku.

Penulisan karya misteri seperti ini sesungguhnya bukan sesuatu yang jarang sekali terjadi—apabila mengikuti komik jepang Detective Conan, misalnya, pasti menemukan beberapa episode yang menggunakan struktur serupa—tetapi, penulisan ini setidaknya bukan alur kisah misteri detektif yang banyak digemari. Tidak jarang alur seperti ini, di mana pelaku telah diketahui di awal kisah dan narasi selanjutnya lebih banyak fokus untuk menilik sebab-akibatnya, dianggap membosankan dan mengurangi rasa “thrill” karena minimnya elemen kejutan atau plot twist yang diharapkan menguak dalam novel seperti Malice tersebut.

Meskipun asumsi ini tidak selamanya benar dan terjadi dalam novel misteri, namun dapat dikatakan bahwa anggapan ini cukup berlaku dalam pembawaan cerita pada novel Malice tersebut. Pada awal pengungkapan pelaku, Higashino masih mampu mempertahankan alur dan atensi dengan erat, membangun berbagai pertanyaan mengenai motif yang masih diliputi misteri. Tetapi, mulai dari pertengahan hingga akhir cerita, atmosfer yang dibangun menjadi menurun, sehingga alur menjadi stagnan dan membosankan dengan beberapa adegan yang dinilai cukup repetitif dan tidak ada perkembangan yang signifikan. Sehingga, ketika pada akhirnya segala latar belakangnya terbongkar, momen tersebut terasa antiklimaks seperti telah hilang momentum.

Mungkin jika ditelaah lebih lanjut, kekurangan ini bertumpu pada karakter Nonoguchi Osamu yang kurang memberikan impresi yang sempurna sebagai karakter tersangka dalam novel tersebut. Sebetulnya, karakter seperti Nonoguchi—dalam halnya karakter yang memiliki perawakan publik yang baik namun menyimpan kegelapan mendalam tersendiri, atau si stereotip “nice guy”, bukan sesuatu yang unik, tetapi dalam penggambarannya, kerap kali ada pertanda atau foreshadowing mengenai sisi kelam sang karakter yang kemudian menjadi klimaks dari cerita tersebut. Hal ini tidak terlihat dalam ilustrasi Nonoguchi, bahkan dengan adanya titik berat uraian tentang Nonoguchi yang bertujuan untuk menggambarkan dirinya sebagai “korban keadaan” atas kasus yang ia perbuat. Sehingga, maksud jahat yang didasari kedengkian dan kebencian yang ingin dikatakan oleh Higashino sesuai dengan judul novel tersebut (malice) tidak tersampaikan dengan baik, dan Nonoguchi sendiri pada akhirnya hanya sebatas karakter menyedihkan dan tidak terlalu bermakna untuk diberikan simpati atau rasa kesal.

Sama halnya dengan penggambaran tentang Hidaka Kunihiko sebagai korban; segala deskripsi tidak menguraikan kepribadian karakter secara detil, dan kurang lebih mengarah ke sosok yang nampak negatif. Alih-alih, konklusi mengenai karakter tersebut mendadak berubah menjadi lebih positif dan baik pada akhir cerita—di mana jembatan yang menghubung antar benang merah cerita tentang karakter ini? Padahal, dengan adanya dua suara yang berbeda yang menyetir novel tersebut, Higashino dapat membuat kontradiksi yang lugas dari sisi Nonoguchi dengan sisi Detektif Kaga atas penggambaran sosok Hidaka. Namun, hal ini kurang diasah dan dijelajah oleh Higashino.

Lalu, apakah Malice dapat direkomendasikan untuk dibaca? Bagi saya sendiri, walaupun dengan kekurangan yang ada dari segi plotting, cerita yang disuguhkan sesungguhnya menarik dan masih dapat dianggap sebagai novel bergenre misteri detektif yang layak dibaca dan dinikmati. Dan jika ingin mengeksplorasi lebih jauh tentang karya-karya Higashino sendiri, saya beranggapan novel ini memang betul merupakan salah satu yang esensial untuk mengenal tulisan beliau. 

Expand filter menu Content Warnings

crystalisreading's review against another edition

Go to review page

challenging dark mysterious sad
  • Plot- or character-driven? A mix
  • Strong character development? Yes
  • Loveable characters? No
  • Diverse cast of characters? Yes
  • Flaws of characters a main focus? Yes

4.5


Expand filter menu Content Warnings

headliner's review against another edition

Go to review page

dark mysterious tense medium-paced
  • Plot- or character-driven? Plot
  • Strong character development? No
  • Loveable characters? No
  • Diverse cast of characters? Yes
  • Flaws of characters a main focus? No

4.0

Penting dan kegunaan dokumentasi menjadi hal yang di-highlight dalam buku ini. Menurutku alur yang disampaikan sangat menarik dan bikin ngejlimet alias akan dibuat hah hoh hah hoh.

Di bagian pertengahan, kita dibuat tau siapa pelaku dan bagaimana dia mengeksekusi korbannya. Namun, motif dan latar belakang kedua pihak – pelaku dan korban, menjadi hal yang diulik sampai akhir oleh Detektif Kaga.

Buku ini disampaikan lewat dua perspektif, Nonoguchi dan sang detektif. Mengulas juga bagaimana latar belakang mereka, bahkan menguak beragam hal yang membuatku takjub, tetapi geram. 

Expand filter menu Content Warnings

a1exander's review against another edition

Go to review page

challenging mysterious medium-paced
  • Plot- or character-driven? A mix
  • Strong character development? No
  • Loveable characters? No
  • Diverse cast of characters? No
  • Flaws of characters a main focus? Yes

3.75


Expand filter menu Content Warnings

mtnest's review against another edition

Go to review page

dark mysterious reflective medium-paced
  • Plot- or character-driven? Plot
  • Strong character development? No
  • Loveable characters? No
  • Diverse cast of characters? Yes
  • Flaws of characters a main focus? Yes

3.0


Expand filter menu Content Warnings

bonneamie's review against another edition

Go to review page

dark mysterious tense medium-paced
  • Plot- or character-driven? A mix
  • Strong character development? It's complicated
  • Loveable characters? No
  • Diverse cast of characters? No
  • Flaws of characters a main focus? Yes

4.25


Expand filter menu Content Warnings

serendipity421's review against another edition

Go to review page

dark mysterious slow-paced
  • Plot- or character-driven? Character
  • Strong character development? No
  • Loveable characters? It's complicated
  • Diverse cast of characters? No
  • Flaws of characters a main focus? No

4.0


Expand filter menu Content Warnings

corar's review against another edition

Go to review page

dark mysterious medium-paced
  • Plot- or character-driven? Character
  • Strong character development? It's complicated
  • Loveable characters? No
  • Diverse cast of characters? It's complicated
  • Flaws of characters a main focus? Yes

4.0


Expand filter menu Content Warnings

akira_outofthegravity's review against another edition

Go to review page

challenging dark mysterious sad tense medium-paced
  • Plot- or character-driven? Character
  • Strong character development? It's complicated
  • Loveable characters? It's complicated
  • Diverse cast of characters? No
  • Flaws of characters a main focus? Yes

5.0

This book is pure genius. You’ve heard of a whodunnit, and a howdunnit (Higashino’s ‘Devotion of Suspect X’) this is a whydunnit. The murderer is glaringly obvious and actually revealed within the first 100 pages, but the story is so much more. It’s a fabulously written book of misdirection, with major themes of bullying. Not everything is as clean cut as it may seem. 

There are lots of twists, but there is one bit- more misdirection than a twist- that totally got me. I gasped out loud and immediately ran to tell someone the genius of this book. It’s such an incredible thing, but I absolutely was fooled, and that made this read all the more interesting. 

I’ve read a lot of crime, and eventually they all start to get boring. You guess the structure, you guess who did it based on stereotypes and build ups and where they are placed in a story. This kept me guessing throughout the whole story. Every time I thought I had something, it was disproved. Keigo Higashino is one of the best crime writers ever. Not even just in Japan, but I believe internationally. I cannot wait to sink my teeth into his other novels. (I loved Suspect X)

Spoilers below!
  The final twist is pure and utter genius. Having the cat, such a small detail only mentioned once, be such a huge defining factor of “Hidaka’s” personality is genius beyond belief. It truly worked on me. I was fooled because every reaction to any interaction, good or bad, from Hidaka hinged on the fact that he had killed this cat. Bad guys kill cats, but Hidaka is described as both a good and bad guy depending. How can a good guy kill an animal? Do these people know he does? I never even once suspected that he doesn’t, or wouldn’t. Higashino planted that seed of anger and disgust in me and it grew until it blocked my vision. I’m so amazed at how well it worked, even when I forgot about the cat, I was always thinking of it. Nonoguchi is a great villain, if not a pathetic one. But I suppose the great thing about crime novels is that they’re sad, no one wins. Definitely not in this one anyway. Not even Kaga.
 

Expand filter menu Content Warnings